Powered by Blogger.
RSS

Pemelihara (Mutiara) Bangsa



Pemelihara (Mutiara) Bangsa
Achmad Januar Er Putra
SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy)

Sekarang, berbagai media informasi tengah memberitakan kemenangan Barack Hussein Obama sebagai presiden Amerika Serikat untuk kedua kalinya. Obama berhasil mengalahkan rivalnya Mitt Romney dengan selisih 67 electoral votes. Banyak pihak, salah satunya Indonesia mengelu-elukan Obama sebagai presiden negeri Paman Sam untuk kedua kalinya. Euforia melanda hampir di seluruh penjuru negeri. Akun jejaring sosial ramai memperbincangkan kemenangan pemimpin nomor satu adidaya dunia yang sempat tinggal di bumi pertiwi, Indonesia.
Di balik meriahnya pesta demokrasi yang baru saja usai di seberang Indonesia, banyak pihak yang melupakan rahasia besar di balik kesuksesan Obama. Apakah sebenarnya rahasia itu? Jawabannya adalah riwayat belajar sang presiden. Pernahkah kita memikirkan siapa sosok yang mampu membuat Obama atau pelopor dunia lainnya menjadi seperti sekarang? Yang kita ulas hanyalah bagaimana cara mereka meraih kesuksesan.
Padahal, di balik lahirnya punggawa-punggawa dunia, terdapat seorang tokoh yang tak bisa dianggap remeh. Tokoh tersebut adalah guru. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dalam Pasal 1 Ayat (1), dijabarkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dari pasal di atas, tampaklah jelas bahwa guru merupakan tokoh yang paling berperan dalam pembentukan kepribadian generasi penerus selain pihak keluarga.
Tampuk yang dibebankan kepada guru bukanlah tampuk yang remeh, tetapi beban besar yang menyangkut keberlangsungan harkat dan martabat bangsa. Guru merupakan tokoh sentral yang bertindak sebagai penata barisan kedaulatan suatu bangsa. Akankah seorang guru yang juga warga negara suatu bangsa, rela mempertaruhkan hidup mati bangsa dan negaranya?
Menengok ke dalam topik bahasan di atas, lahirnya tokoh penggebrak dunia tak lepas dari pengaruh guru. Salah satu contoh nyatanya adalah negara kita sendiri, Indonesia. Siapakah diantara sekian ratus juta penduduk ranah mutu manikan ini yang tak mengenal sosok BJ Habibie? Hampir semua orang di Indonesia bahkan dunia mengenal beliau sebagai seorang maestro dunia kedirgantaraan. Yanga da di benak kita, apakah BJ Habibie sejak lahir dari rahim Ibu langsung menguasai ilmu pesawat terbang? Tentu tidak. Ilmu yang dimiliki BJ Habibie layaknya sebuah mutiara, tetapi belum bersinar cemerlang. Gurulah yang mengasah mutiara keterampilan BJ Habibie hingga cemerlang seperti sekarang.
Posisi guru di dalam penegakan pilar-pilar kebangsaan sangatlah krusial. Guru merupakan tokoh paling berpengaruh terhadap pola pikir suatu bangsa. Maju mundurnya urat nadi suatu negara bergantung pada dedikasi guru bagi generasi emas negara tersebut. Menjadi guru bukanlah suatu perkara mudah. Diilhami dari firman Tuhan dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 30, yang menerangkan posisi manusia sebagai khalifah atau wakil Tuhan di muka bumi. Tuhan telah mempercayakan manusia untuk mengelola ciptaanNya dengan baik. Dan, yang didapuk untuk membawa perubahan manusia menjadi khalifah seutuhnya di muka bumi ini adalah guru.
Tugas dan tantangan yang dihadapi guru, terlebih dalam era reformasi sekarang sangatlah berat. Derasnya arus informasi yang mengucur ke dalam otak setiap generasi muda Indonesia membawa dampak yang tak dapat diremehkan. Degradasi moral dan karakter luhur bangsa mengancam kokohnya Indonesia yang susah payah dimerdekakan dari rongrongan kaum kolonialis.
Tetapi, seorang guru tampil di lini terdepan dan siap menangkis semua virus-virus globalisasi yang siap menghancurkan stabilitas suatu bangsa. Guru yang tampak sederhana, tetapi mampu menyelamatkan generasi penerus ini dengan semangat berbagi. Filsafah sumur memang layak disejajarkan dengan seorang guru. Sumur setiap hari ditimba, tetapi tidak akan pernah habis persediaan airnya. Begitupun seorang guru, mencurahkan segala pengalaman dan ilmu yang dimilikinya demi kejayaan bangsa.
Melihat begitu banyaknya peranan guru bagi suatu bangsa, tak ada salahnya kita nyanyikan himne guru.

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu

Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa

Kita resapi makna dari setiap bait di atas dengan saksama. Jasa seorang guru sangatlah besar, lebih besar dari yang pernah kita imajinasikan. Guru merupakan pengasah mutiara-mutiara yang akan memegang kekuasaan negeri ini. Oleh karena itu, tak ada salahnya jika kita ucapkan dengan lantang, Guruku, Pahlawanku! Tanpa guru, akan menjadi apa negeri yang makmur dan tentram ini?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Unknown said...

Thus, send your very best regards to all of your teachers:)

Post a Comment