Dentine 2013, Semifinalis untuk Pertama Kalinya
Minggu,
tanggal 17 februari 2013 merupakan hari yang bersejarah bagi beberapa siswa
SMAN 10 Malang yang masih menempuh pendidikan di Kelas XI. Betapa tidak? Hari
ini merupakan pengalaman pertama kalinya bagi siswa, antara lain: Achmad Januar
Er Putra (XI IPA 4), Sidiq Amin (XI IPA 5), dan M. Asrul Fanani (XI IPA 5)
bertandang menuju SMA Negeri 3 Malang untuk mengikuti Seleksi Rayon Olimpiade
Kedokteran Gigi dari Universitas Airlangga atau yang lebih dikenal dengan nama
Dentine 2013.
Sebenarnya,
ketiga siswa yang berada dalam satu tim ini kurang begitu yakin dengan
kemampuan yang dimiliki, karena sudah beberapa tahun belakangan ini SMAN 10
Malang mengirimkan wakilnya untuk mengikuti lomba serupa dan tidak ada satu pun
yang berhasil menembus peringkat 3 besar di region Malang. Kami pun merasa
minder pada awalnya, ditambah peserta yang ikut di region Malang pun sudah
ratusan tim.
Kami
melangkahkan kaki kami dengan gontai menuju ruang tes, kami kerjakan soal yang
ada semampu kami, dan ketika waktu pengerjaan telah usai, kami berencana untuk
jalan-jalan di bundaran tugu saja sembari menunggu travel yang akan menjemput
kami.
Tapi
siapa sangka, sewaktu kami berada di Tugu, kami diberi kabar oleh salah satu
tim bahwa kami lolos untuk ikut semifinal di Surabaya dan kami berhasil
menduduki peringkat 1 di region Malang. Kami lantas tidak percaya begitu saja
dengan pengumuman itu. Untuk memastikannya, kami segera beranjak menuju SMAN 3
Malang dan memastikan. Ternyata, memang benar apa yang dikatakan oleh tim yang
lain, kami berhasil menduduki peringkat 1 rayon di Dentine 2013 ini. Rasa
syukur tak dapat kami sembunyikan, kami pun berpelukan bersama dan tak
menyangka bahwa kamilah tim pertama dari SMAN 10 Malang yang berhasil menjebol
dinding Dentine 2013 menuju babak semifinal.
Sebagai
apresiasi dari pihak panitia, kami diberi piagam penghargaan sebagai juara 1
rayon dan berhak untuk mengikuti semifinal di FKG Unair minggu depan. Kami pun
segera mempersiapkan semuanya dengan baik. Tetapi sayang, di semifinal kami
masih belum memiliki pengalaman yang memadai. Alhasil, kami tidak bisa menduga
bahwa soal yang keluar beda sekali dengan soal yang ada di penyisihan.
Akhirnya, kami pun harus puas menjadi semifinalis. Kami segera menyiapkan
Dentine untuk tahun depan. Kami akan menyiapkan semuanya sebaik mungkin.
Kegagalan adalah sukses yang tertunda.
0 komentar:
Post a Comment